A Little Thing Called Love (ALVIA Version) - Part 2

Ini part 2’nya . Baca yaaa J O ya , ini ada perubahan . kemaren kan bahasanya baku banget yang sekarang sampe seterusnya pake bahasa gwaol yaa . hehe #lebay . yaudah dehh , langsung aja . yuk capcuzz . CEKIDOT >>>

Sivia beralasan ingin ke kamar mandi padahal sebenarnya ia hanya ingin mengintip murid baru itu. Kak Alvin seniornya kelas 10 yang kelasnya di lantai atas. Ia berlari, tapi saat sampai di depan kelas Alvin dia berjalan biasa seola-olah cewek anggun. Ia melihat Alvin sambil tersenyum-senyum sendiri. Saat itu Alvin sedang mengerjai Cakka temannya dengan mengikatkan tali ke meja satu dengan meja lainnya sehingga saat Cakka berdiri mejanya ikut tertarik atau mungkin temannya akan jatuh. Entahlah..
@KELAS ALVIN
“Cakka” panggil guru yang sedang mengajar saat itu. Cakka pun menoleh.
“Kerjakan soal ini” lanjut guru itu. Benar saja saat Cakka berdiri dia meja yang ditali-tali tadi ikut tertarik. Gurunya marah. Dan berkata…
“Siapa pelakunya?”
Alvin hanya meringis.
Saat Sivia ingin kembali ke kelasnya dan melewati depan kelas Alvin lagi, ia melihat Alvin dihukum dengan mengangkat satu kakinya, mulutnya menggigit penggaris, dan merentangkan tangannya #Cobaajabayangin?!:D.abaikan#. Sivia yang melihatnya hanya tersenyum. Alvin yang melihatnya langsung mengisyaratkan Sivia untuk diam. Mulai saat itu setiap hari Sivia selalu curi-curi pandang pada Alvin. Sampai pada saat suatu dia memandangi Alvin, dia ketahuan oleh gurunya, Sivia langsung ngacir gitu aja. Saat Alvin latihan sepakbola pun dia sering menontonnya.
“Lo hebat. Kapan mau daftar jadi penyerang?” tanya teman Alvin saat bermain sepakbola
“Gini aja gue udah seneng” jawab Alvin
“Lo masih takut? Hmm, baiklah”
“Kak Alvin” panggil seorang cewek dari jauh.
“Ntar gue balik lagi” teriak Alvin pada teman-temannya
Banyak cewek-cewek lain yang berkasak-kusuk tenatang cewek yang memanggil Alvin tadi. Sivia yang melihatnya juga terbakar cemburu.
“Siapa gadis itu?” ucap seorang cewek
“Yang mana?”
“Dia pikir siapa dia sampai Kak Alvin harus menemuinya. Huhhh”
“Mungkin dia cewek yang dipakai Kak Alvin untuk…..” belum sempat si cewek meneruskan omongannya sudah dipotong oleh cewek satunya.
“Nggak mungkin”
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
@RUMAH SIVIA
Saat Sivia sedang membaca buku novelnya tiba-tiba dia bercermin lalu berpose di depan kaca itu. Tapi dia langsung cemberut setelah itu. Entah kenapa dia begitu. Tiba-tiba..
“Om Dave! Mama, Kak Via. Om Dave disini!” teriak Acha
“Aku rindu Om” ucap Acha
“Om, Om!” teriak Via sambil berlari melewati tangga
“Eh, Acha kamu ternyata. Lama Om tidak melihatmu rambutmu masih bau. Haha. Eh, Via kau sudah besar. Hei Uci” sapa Om Dave
“Kau ketiduran?” tanya Mama Via, Tante Uci
“Ya, aku masih sulit beradaptasi karena dari USA” jawab Om Dave

@RESTORAN RUMAH SIVIA
“Apa Ayah segendut dirimu Om ?” tanya Via
“Dia kerja sebagai asisten koki. Dia harus mengangkat baki makanan. Dia seorang pekerja keras. Dia juga member foto untuk kalian” jawab Om Dave
“Biar kulihat” sahut Via
“Uci, suamimu bilang dia kan kirim uang akhir bulan ini. Dia juga bilang sperti ini ‘Uci, sayangku. Aku janji rumah ini takkan disita. Uci dan putriku bersabarlah’
“Ayah harusnya sering mengunjungi kita di Indonesia” kata Sivia
“Ayahmu bilang padaku, jika ada yang bisa Juara 1. Akan kukirim tiket ke USA” ucap Om Dave
“Tapi harga tiket kan mahal. Apakah benar akan dikirim?” kata Acha
“Maka dari itu ayah menjanjikan kalian seperti itu. Karena dia tahu, itu akan sangat sulit untuk Sivia dan Acha” ucap Tante Uci
“Baiklah. Aku akan meraih Juara 1. Lihat saja Ayah” janji Sivia
“Dari juara 30?” tanya Acha
“hhhhhhh”
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
@SEKOLAH, KEDAI PEPSI
“Dua merah dan dua hijau” kata Sivia
“Bu, pepsi dua gelas. Yang cepatt!!!!” serobot beberapa siswa cowok
“Kak, apa yang kamu lakukan?” hardik Sivia
“Maaf. Aku lelah dan haus ada masalah?” sinis cowok itu
“Kita tim sekolah! Lo udah tau kan? Tolong biarkan pria dan pemain basket. Dan aku pemain basket” sinis cowok satunya lagi setengah menyombongkan diri
“4 gelas pepsi untuk pemain sepakbola” ucap Alvin
“Pepsi aja ya?” kata Alvin sambil memberikan 4 gelas pepsi kepada Sivia
“Iya” jawab Sivia gelagapan
Alvin tersenyum kepada cowok-cowok sombong tadi dan pergi meninggalkannya.
“SIALAN!!!!” ucap seorang cewok sambil menendang-nendangkan kakinya di tanah
“Lo lempar-lempar debu ke gue!” kata cowok itu pada temannya
“Sorry, Bro” jawab cowok satunya
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
@PULANG SEKOLAH
Lagi enak-enaknya jalan, tiba-tiba ada yang teriak ke Alvin dan langsung nonjok dia. Akhirnya mereka tengkar. Ternyata cowok-cowok yang nonjokin Alvin itu cowok yang tadi siang di Kedai Pepsi. Dia mengejek-ejek Ayah Alvin.
“Woyyyy!!! BUUKKKKK”
“Hei, biar gue aja”

@JALANAN
“Via, Via, Via” teriak Ify lebay
“Alvin dan cowok-cowok itu tengkar di belakang sekolah!” lanjutnya
“STOPP!STOPP!STOPPP!” teriak Sivia
“Via, kamu mau kemana? Naik motor lebih cepat!” kata Shilla
“Cepat!” kata Agni
Mereka ber-empat pun memutar arah motor mereka untuk kembali ke sekolah. Sedangkan di sekolah….
“Gue rasa lo aja”
“Lo pengen jadi pahlawan provinsi kayak bokap lo? Bokap lo nggak sukses waktu tendangan penalti. Hei kalian tau tidak provinsi kita tidak mendapat juara nasional karena bokap dia! Takkan ada kesempatan seperti itu lagi. Persetan bokap lo!”
“BUKKKKK!!!!”
Alvin menonjok cowok itu sekeras mungkin. Ia tak ingin Ayahnya di cap seperti itu. Merekapun terus berkelahi
-SKIP-
“Sayang banget kita telat. Padahal gue pengen liat Kak Riko di hajar” kata Ify
“Ayo pergi” ajak Shilla
“Lo mau minum pepsi traktiran dari Kak Alvin? Kenapa gak lo buang kalo gak diminum?” tanya Agni
Sivia tak menghiraukan apa yang sahabat-sahabatnya bicarakan. Dia terfokus pada sebuah kancing yang ada bercak darahnya. Dia piker itu kancing milik Kak Alvin, padahal belum tentu

@RUMAH SIVIA
“JANGAN DIMINUM” Tante Uci membaca tulisan yang ada di gelas pepsi di kulkas
“Kalau begitu kenapa di taruh di kulkas?” tanya Tante Uci pada dirinya sendiri

@KAMAR SIVIA
Kancing yang Sivia temukan di lapangan tadi ia beri gambar smile. Ia melihatnya sambil tersenyum sendiri. Diletakkannya kancing itu di sudut meja belajarnya. Lalu mematikan lampu dan melepas kacamatanya. Akhirnya diapun tertidur lelap. Dalam tidurnya Sivia bermimpi dia memeluk Alvin

@SEKOLAH
“Anak-anak hari ini Ibu umumkan 2 hal. Sekolah kita sangat kotor karena siswa buang sampah sembarangan. Mulai sekarang akan dikenakan denda. 1 sampah Rp. 2000,- #ngarang#. Apa terlalu mahal? Ibu berikan harga promosi. Hari ini, buang sembarangan semuanya denda Rp. 5000,- #ngaranglagi:p#. Buang saja sembarangan, biar Ibu bersihkan. Setelah upacara pagi ini, siswa yang Ibu panggil segera pergilah ke ruang BP. –nyebutinnamamurid-. Everybody understand? Understand?”
“YESSSS”
“Ok, Thank You. I Love You”
-SKIP-

@RUANG BP
Alvin dan Riko sedang dihukum gara-gara keamrin bertengkar. Sementara, Sivia ingin bilang trima kasih dan memberikan sesuatu untuk Alvin. Ia menunggu di samping ruang BP.
“Tesss! Tesss! Tess! #anggepajasuarapantatorangdigebukbatanglidipanjang+tebel:p#”
“kyyaaaaa!”
“Silangkan tangan kalian! Jika kalian berkelahi lagi. Bapak akan telpon orang tua kalian. Mengerti? Khususnya kamu Alvin. Kau punya talenta dalam memotret. Provinsi sedang mengadakan kontes foto, kau lebih baik ikut itu. Mungkin bisa mengharumkan nama sekolah ketimbang berkelahi. Mengerti?”
“Iya, Pak”
“Sudah, kalian kembali ke kelas!”
“Permisi Pak”
“Ya, Berikutnyaa!”
-SKIP-
“Kak, gue … soal kemarin, gue minta maaf” kata Sivia
“Nggak masalah. Jangan nyalahin diri lo kayak gitu” jawab Alvin
“Ini, plester luka. Cepet sembuh ya Kak”
“Via… Makasih ya”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
@TAMAN
Sivia pergi ke Taman favoritnya dengan sepeda motor kesayangannya. Kelihatannya dia sangat senang
“Kak Alvin tau namaku. Yeay ! Dia tau namaku, Dia tau namaku”
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
@CAFE (Café, favorit Sivia dan sahabatnya #adadipart1#)
“Lihat ini” kata Shilla
“Café ini punya buku seperti ini. ‘20 Metode Agar Senior Jadi Pacarmu’ ?” gumam Ify
“Itu mereka, geng terkenal di sekolah” cerita Shilla pada Ify
Sedangkan Sivia sedang serius membaca buku. Buku apakah itu? #penulisjugagatau:pabaikan#
“ ‘MENJADI JUARA 1 DI UJIAN’ ?” gumam Shilla sambil menoleh pada Sivia
“Lo beneran, Vi?” tanya Shilla
“Yaps, gue kangen bokap gue. Udah 5 tahun gue nggak ketemu dia”
-SKIP-
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
@KAMAR SIVIA
Sivia, Shilla, Ify, dan Agni sedang belajar bersama di rumah Sivia malam itu. Tapi Shilla, Ify, Agni bukannya malah belajar mereka malah membaca buku ‘9 Resep Cinta Untuk Pelajar’. Kelihatannya mereka asik sekali, tapi Sivia pura-pura tak menghiraukannya.
“Metode pertama. Menangkan hatinya dengan kepercayaan Yunani. Pergilah ke tempat dimana bisa melihat bintang. Lalu, pakai jarimu untuk menulis inisial orang yang kau sukai dengan menghubungkan bintang” jelas Shilla
“Minggir lo, lihat itu” kata Shilla sambil mendekati jendela kamar Sivia untuk melihat bintang
“Jangan disana. Disana sudah penuh” kata Agni
“Hei, Vi lo gak ikut nulis disana kayak kita?” tanya Ify sambil menunjuk langit yang penuh bintang itu
“Nggak, gue rasa itu nggak masuk akal banget” jawab Sivia, padahal sebenarnya dia ingin sekali melakukannya
“Udah jelas kelihatannya, gue lanjut dirumah aja” kata Shilla
“Jangan dorong-dorong Shila!!” kata Agni
“Yaudah deh, kita pulang dulu ya Vi. Bye”
Saat mereka ber-3 sudah pulang, perlahan-lahan Sivia mendekat ke jendela kamarnya. Lalu menghubung-hubungkan bintang-bintang yang ada. Menulis nama orang yang disukainya sambil tersenyum
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
@HALAMAN RUMAH ALVIN
Sore itu Alvin sedang bermain sepakbola bersama teman-temannya. Lalu….
“Kalian sungguh rajin. Ikut kompetisi dimana?” sapa seorang tetangga Alvin, mungkin
“Kompetisi disekitar sini. Tangkap!” kata Alvin sambil menendang bolanya
“Hei, tanganku tidak bebas” kata orang itu, tetangga Alvin
“Tanganku sedang tidak bebas, ditendang untuk apa? Dari aksenmu kau mirip orang cina, Vin”
“Maafkan aku” ucap Alvin
“Saat aku marah aku terpikir leluhurku” kata orang itu
“Lihatlah ini, kemarilah Vin” kata orang itu lagi sambil menunjukkan sebuah poster
“Poster kontes foto yang ke-3 yang kau minta, Vin” lanjutnya
Sementara di dalam Toko Olahraga milik orangtua Alvin….
“Lihat dia, Ma. Dia terus saja bermain sepanjang hari. Tapi dia tidak berani bermain untuk sekolah” kata Ayah Alvin
“Dia bermain untuk senang-senang bukan untuk serius” jawab Ibu Alvin
“Jika hal itu serius, dia takkan berani. Anadai saja aku berhasil waktu tendangan penalti itu” kata Ayah Alvin lagi
“Jangan terus menyalahkan diri sendiri, Pa. Alvin mungkin berani melakukan tendangan penalti, walaupun diejek oleh temannya. Atau, jika dia benar takut..dia bisa mengatasi rasa takutnya suatu hari. Contohnya, ada orang yang gagal dalam tendangan itu..tapi dia bisa melewati hari buruk itu sampai sekarang” jelas Ibu Alvin panjang x lebar #abaikan:p#
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
@KANTIN SEKOLAH
Sivia dan sahabatnya sedang makan bersama-sama di kantin saat ini..
“Lo kok aneh hari ini, Vi?” tanya Agni
“ (ngeliatin gigi ) Lihat. Ini saran dari dokter gue, katanya gue musti pake behel gigi baru. Cantik kan?”
“Menurutmu cantik? Tidak sama sekali” kata Agni, membuat Sivia kecewa
“Hei, lihat sekali lagi” kata Sivia
“Tidak Cantik Sama Se..Ka..Li”
“Lo gak pengen nyoba jurus itu buat Kak Iel?” tanya Ify pada Shilla
“Ya pasti gue coba dong” jawab Shilla mantap
“Makan, Makan, Makan” gumam Shilla
“Hyaaa! Kak Iel makan nasi itu!” girang Shilla
“Lo gila, Shill. Itu soalnya dia emang lagi makan. Gimana bisa disebut hipnotis?”
“Lo orang pada ngapain sihh?” Agni-pun ikut nimbrung
“Ini, metode ke-2” jawab Ify sambilnyengir dan memeprlihatkan buku yang kemarin
“Metode kuno dari bangsa Maya. Kita berkonsentrasi. Lihat ke orang yang disukai. Cobalah control pikirannya. Suruh dia patuhi perintah kita. Jika dia mengikuti pernitah kita. Itu artinya dia belahan jiwa kita” Agni menjelaskan dari buku itu
“(Ayo Kak, Lihatlah kesini, Lihatlah aku)” gumam Sivia
Dan akhirnya……..
“Hei! Kak Alvin melihatku!” teriak Sivia mengagetkan
“Siapa, Siapa Vi?” tanya Agni
“Bukan siapa-siapa. Hehe” jawab Sivia berbohong
“Lo pengen nge-hipnotis Kak Alvin?” tanya Shilla
“Hei, gila lo! Nggak lah” elak Sivia
“So, kenapa lo bilang buku ini Cuma omong kosong?” tanya Ify menyelidik
“Karena itu berisi kepercayaan dari banyak Negara” jelas Sivia menutupi kesaltingannya
“Lalu kenapa lo ikut-ikutan?”
“Ya, aku mengikutinya… OPSSSS!” kata Sivia sambil menutup mulutnya karena keceplosan
“Gausah di tutup-tutupin deh, Vi” kata Shilla
“Gue takut diejek” kata Sivia
“Don’t worry for that J” kata Ify
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
@PULANG SEKOLAH, HALAMAN SEKOLAH
‘Metode ke-3 berasala dari Skotlandia. Memeberi barang-barang yang disukai olehnya secara diam-diam. Dan tidak boleh ketauan. Jadi, dia akan tahu ada yang suka padanya’
BERSAMBUNGG ……………………….
Ancur parah nih, maaf kalo gak memuaskan. Kalo ada waktu entar malem di post lagi , gak janji tapi . hehe :D . yaudah deh segini dulu yaa . komentar dan jempol ditunggu J
















Sabtu, 22 Oktober 2011

A Little Thing Called Love (ALVIA Version) - Part 2

Ini part 2’nya . Baca yaaa J O ya , ini ada perubahan . kemaren kan bahasanya baku banget yang sekarang sampe seterusnya pake bahasa gwaol yaa . hehe #lebay . yaudah dehh , langsung aja . yuk capcuzz . CEKIDOT >>>

Sivia beralasan ingin ke kamar mandi padahal sebenarnya ia hanya ingin mengintip murid baru itu. Kak Alvin seniornya kelas 10 yang kelasnya di lantai atas. Ia berlari, tapi saat sampai di depan kelas Alvin dia berjalan biasa seola-olah cewek anggun. Ia melihat Alvin sambil tersenyum-senyum sendiri. Saat itu Alvin sedang mengerjai Cakka temannya dengan mengikatkan tali ke meja satu dengan meja lainnya sehingga saat Cakka berdiri mejanya ikut tertarik atau mungkin temannya akan jatuh. Entahlah..
@KELAS ALVIN
“Cakka” panggil guru yang sedang mengajar saat itu. Cakka pun menoleh.
“Kerjakan soal ini” lanjut guru itu. Benar saja saat Cakka berdiri dia meja yang ditali-tali tadi ikut tertarik. Gurunya marah. Dan berkata…
“Siapa pelakunya?”
Alvin hanya meringis.
Saat Sivia ingin kembali ke kelasnya dan melewati depan kelas Alvin lagi, ia melihat Alvin dihukum dengan mengangkat satu kakinya, mulutnya menggigit penggaris, dan merentangkan tangannya #Cobaajabayangin?!:D.abaikan#. Sivia yang melihatnya hanya tersenyum. Alvin yang melihatnya langsung mengisyaratkan Sivia untuk diam. Mulai saat itu setiap hari Sivia selalu curi-curi pandang pada Alvin. Sampai pada saat suatu dia memandangi Alvin, dia ketahuan oleh gurunya, Sivia langsung ngacir gitu aja. Saat Alvin latihan sepakbola pun dia sering menontonnya.
“Lo hebat. Kapan mau daftar jadi penyerang?” tanya teman Alvin saat bermain sepakbola
“Gini aja gue udah seneng” jawab Alvin
“Lo masih takut? Hmm, baiklah”
“Kak Alvin” panggil seorang cewek dari jauh.
“Ntar gue balik lagi” teriak Alvin pada teman-temannya
Banyak cewek-cewek lain yang berkasak-kusuk tenatang cewek yang memanggil Alvin tadi. Sivia yang melihatnya juga terbakar cemburu.
“Siapa gadis itu?” ucap seorang cewek
“Yang mana?”
“Dia pikir siapa dia sampai Kak Alvin harus menemuinya. Huhhh”
“Mungkin dia cewek yang dipakai Kak Alvin untuk…..” belum sempat si cewek meneruskan omongannya sudah dipotong oleh cewek satunya.
“Nggak mungkin”
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
@RUMAH SIVIA
Saat Sivia sedang membaca buku novelnya tiba-tiba dia bercermin lalu berpose di depan kaca itu. Tapi dia langsung cemberut setelah itu. Entah kenapa dia begitu. Tiba-tiba..
“Om Dave! Mama, Kak Via. Om Dave disini!” teriak Acha
“Aku rindu Om” ucap Acha
“Om, Om!” teriak Via sambil berlari melewati tangga
“Eh, Acha kamu ternyata. Lama Om tidak melihatmu rambutmu masih bau. Haha. Eh, Via kau sudah besar. Hei Uci” sapa Om Dave
“Kau ketiduran?” tanya Mama Via, Tante Uci
“Ya, aku masih sulit beradaptasi karena dari USA” jawab Om Dave

@RESTORAN RUMAH SIVIA
“Apa Ayah segendut dirimu Om ?” tanya Via
“Dia kerja sebagai asisten koki. Dia harus mengangkat baki makanan. Dia seorang pekerja keras. Dia juga member foto untuk kalian” jawab Om Dave
“Biar kulihat” sahut Via
“Uci, suamimu bilang dia kan kirim uang akhir bulan ini. Dia juga bilang sperti ini ‘Uci, sayangku. Aku janji rumah ini takkan disita. Uci dan putriku bersabarlah’
“Ayah harusnya sering mengunjungi kita di Indonesia” kata Sivia
“Ayahmu bilang padaku, jika ada yang bisa Juara 1. Akan kukirim tiket ke USA” ucap Om Dave
“Tapi harga tiket kan mahal. Apakah benar akan dikirim?” kata Acha
“Maka dari itu ayah menjanjikan kalian seperti itu. Karena dia tahu, itu akan sangat sulit untuk Sivia dan Acha” ucap Tante Uci
“Baiklah. Aku akan meraih Juara 1. Lihat saja Ayah” janji Sivia
“Dari juara 30?” tanya Acha
“hhhhhhh”
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
@SEKOLAH, KEDAI PEPSI
“Dua merah dan dua hijau” kata Sivia
“Bu, pepsi dua gelas. Yang cepatt!!!!” serobot beberapa siswa cowok
“Kak, apa yang kamu lakukan?” hardik Sivia
“Maaf. Aku lelah dan haus ada masalah?” sinis cowok itu
“Kita tim sekolah! Lo udah tau kan? Tolong biarkan pria dan pemain basket. Dan aku pemain basket” sinis cowok satunya lagi setengah menyombongkan diri
“4 gelas pepsi untuk pemain sepakbola” ucap Alvin
“Pepsi aja ya?” kata Alvin sambil memberikan 4 gelas pepsi kepada Sivia
“Iya” jawab Sivia gelagapan
Alvin tersenyum kepada cowok-cowok sombong tadi dan pergi meninggalkannya.
“SIALAN!!!!” ucap seorang cewok sambil menendang-nendangkan kakinya di tanah
“Lo lempar-lempar debu ke gue!” kata cowok itu pada temannya
“Sorry, Bro” jawab cowok satunya
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
@PULANG SEKOLAH
Lagi enak-enaknya jalan, tiba-tiba ada yang teriak ke Alvin dan langsung nonjok dia. Akhirnya mereka tengkar. Ternyata cowok-cowok yang nonjokin Alvin itu cowok yang tadi siang di Kedai Pepsi. Dia mengejek-ejek Ayah Alvin.
“Woyyyy!!! BUUKKKKK”
“Hei, biar gue aja”

@JALANAN
“Via, Via, Via” teriak Ify lebay
“Alvin dan cowok-cowok itu tengkar di belakang sekolah!” lanjutnya
“STOPP!STOPP!STOPPP!” teriak Sivia
“Via, kamu mau kemana? Naik motor lebih cepat!” kata Shilla
“Cepat!” kata Agni
Mereka ber-empat pun memutar arah motor mereka untuk kembali ke sekolah. Sedangkan di sekolah….
“Gue rasa lo aja”
“Lo pengen jadi pahlawan provinsi kayak bokap lo? Bokap lo nggak sukses waktu tendangan penalti. Hei kalian tau tidak provinsi kita tidak mendapat juara nasional karena bokap dia! Takkan ada kesempatan seperti itu lagi. Persetan bokap lo!”
“BUKKKKK!!!!”
Alvin menonjok cowok itu sekeras mungkin. Ia tak ingin Ayahnya di cap seperti itu. Merekapun terus berkelahi
-SKIP-
“Sayang banget kita telat. Padahal gue pengen liat Kak Riko di hajar” kata Ify
“Ayo pergi” ajak Shilla
“Lo mau minum pepsi traktiran dari Kak Alvin? Kenapa gak lo buang kalo gak diminum?” tanya Agni
Sivia tak menghiraukan apa yang sahabat-sahabatnya bicarakan. Dia terfokus pada sebuah kancing yang ada bercak darahnya. Dia piker itu kancing milik Kak Alvin, padahal belum tentu

@RUMAH SIVIA
“JANGAN DIMINUM” Tante Uci membaca tulisan yang ada di gelas pepsi di kulkas
“Kalau begitu kenapa di taruh di kulkas?” tanya Tante Uci pada dirinya sendiri

@KAMAR SIVIA
Kancing yang Sivia temukan di lapangan tadi ia beri gambar smile. Ia melihatnya sambil tersenyum sendiri. Diletakkannya kancing itu di sudut meja belajarnya. Lalu mematikan lampu dan melepas kacamatanya. Akhirnya diapun tertidur lelap. Dalam tidurnya Sivia bermimpi dia memeluk Alvin

@SEKOLAH
“Anak-anak hari ini Ibu umumkan 2 hal. Sekolah kita sangat kotor karena siswa buang sampah sembarangan. Mulai sekarang akan dikenakan denda. 1 sampah Rp. 2000,- #ngarang#. Apa terlalu mahal? Ibu berikan harga promosi. Hari ini, buang sembarangan semuanya denda Rp. 5000,- #ngaranglagi:p#. Buang saja sembarangan, biar Ibu bersihkan. Setelah upacara pagi ini, siswa yang Ibu panggil segera pergilah ke ruang BP. –nyebutinnamamurid-. Everybody understand? Understand?”
“YESSSS”
“Ok, Thank You. I Love You”
-SKIP-

@RUANG BP
Alvin dan Riko sedang dihukum gara-gara keamrin bertengkar. Sementara, Sivia ingin bilang trima kasih dan memberikan sesuatu untuk Alvin. Ia menunggu di samping ruang BP.
“Tesss! Tesss! Tess! #anggepajasuarapantatorangdigebukbatanglidipanjang+tebel:p#”
“kyyaaaaa!”
“Silangkan tangan kalian! Jika kalian berkelahi lagi. Bapak akan telpon orang tua kalian. Mengerti? Khususnya kamu Alvin. Kau punya talenta dalam memotret. Provinsi sedang mengadakan kontes foto, kau lebih baik ikut itu. Mungkin bisa mengharumkan nama sekolah ketimbang berkelahi. Mengerti?”
“Iya, Pak”
“Sudah, kalian kembali ke kelas!”
“Permisi Pak”
“Ya, Berikutnyaa!”
-SKIP-
“Kak, gue … soal kemarin, gue minta maaf” kata Sivia
“Nggak masalah. Jangan nyalahin diri lo kayak gitu” jawab Alvin
“Ini, plester luka. Cepet sembuh ya Kak”
“Via… Makasih ya”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
@TAMAN
Sivia pergi ke Taman favoritnya dengan sepeda motor kesayangannya. Kelihatannya dia sangat senang
“Kak Alvin tau namaku. Yeay ! Dia tau namaku, Dia tau namaku”
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
@CAFE (Café, favorit Sivia dan sahabatnya #adadipart1#)
“Lihat ini” kata Shilla
“Café ini punya buku seperti ini. ‘20 Metode Agar Senior Jadi Pacarmu’ ?” gumam Ify
“Itu mereka, geng terkenal di sekolah” cerita Shilla pada Ify
Sedangkan Sivia sedang serius membaca buku. Buku apakah itu? #penulisjugagatau:pabaikan#
“ ‘MENJADI JUARA 1 DI UJIAN’ ?” gumam Shilla sambil menoleh pada Sivia
“Lo beneran, Vi?” tanya Shilla
“Yaps, gue kangen bokap gue. Udah 5 tahun gue nggak ketemu dia”
-SKIP-
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
@KAMAR SIVIA
Sivia, Shilla, Ify, dan Agni sedang belajar bersama di rumah Sivia malam itu. Tapi Shilla, Ify, Agni bukannya malah belajar mereka malah membaca buku ‘9 Resep Cinta Untuk Pelajar’. Kelihatannya mereka asik sekali, tapi Sivia pura-pura tak menghiraukannya.
“Metode pertama. Menangkan hatinya dengan kepercayaan Yunani. Pergilah ke tempat dimana bisa melihat bintang. Lalu, pakai jarimu untuk menulis inisial orang yang kau sukai dengan menghubungkan bintang” jelas Shilla
“Minggir lo, lihat itu” kata Shilla sambil mendekati jendela kamar Sivia untuk melihat bintang
“Jangan disana. Disana sudah penuh” kata Agni
“Hei, Vi lo gak ikut nulis disana kayak kita?” tanya Ify sambil menunjuk langit yang penuh bintang itu
“Nggak, gue rasa itu nggak masuk akal banget” jawab Sivia, padahal sebenarnya dia ingin sekali melakukannya
“Udah jelas kelihatannya, gue lanjut dirumah aja” kata Shilla
“Jangan dorong-dorong Shila!!” kata Agni
“Yaudah deh, kita pulang dulu ya Vi. Bye”
Saat mereka ber-3 sudah pulang, perlahan-lahan Sivia mendekat ke jendela kamarnya. Lalu menghubung-hubungkan bintang-bintang yang ada. Menulis nama orang yang disukainya sambil tersenyum
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
@HALAMAN RUMAH ALVIN
Sore itu Alvin sedang bermain sepakbola bersama teman-temannya. Lalu….
“Kalian sungguh rajin. Ikut kompetisi dimana?” sapa seorang tetangga Alvin, mungkin
“Kompetisi disekitar sini. Tangkap!” kata Alvin sambil menendang bolanya
“Hei, tanganku tidak bebas” kata orang itu, tetangga Alvin
“Tanganku sedang tidak bebas, ditendang untuk apa? Dari aksenmu kau mirip orang cina, Vin”
“Maafkan aku” ucap Alvin
“Saat aku marah aku terpikir leluhurku” kata orang itu
“Lihatlah ini, kemarilah Vin” kata orang itu lagi sambil menunjukkan sebuah poster
“Poster kontes foto yang ke-3 yang kau minta, Vin” lanjutnya
Sementara di dalam Toko Olahraga milik orangtua Alvin….
“Lihat dia, Ma. Dia terus saja bermain sepanjang hari. Tapi dia tidak berani bermain untuk sekolah” kata Ayah Alvin
“Dia bermain untuk senang-senang bukan untuk serius” jawab Ibu Alvin
“Jika hal itu serius, dia takkan berani. Anadai saja aku berhasil waktu tendangan penalti itu” kata Ayah Alvin lagi
“Jangan terus menyalahkan diri sendiri, Pa. Alvin mungkin berani melakukan tendangan penalti, walaupun diejek oleh temannya. Atau, jika dia benar takut..dia bisa mengatasi rasa takutnya suatu hari. Contohnya, ada orang yang gagal dalam tendangan itu..tapi dia bisa melewati hari buruk itu sampai sekarang” jelas Ibu Alvin panjang x lebar #abaikan:p#
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
@KANTIN SEKOLAH
Sivia dan sahabatnya sedang makan bersama-sama di kantin saat ini..
“Lo kok aneh hari ini, Vi?” tanya Agni
“ (ngeliatin gigi ) Lihat. Ini saran dari dokter gue, katanya gue musti pake behel gigi baru. Cantik kan?”
“Menurutmu cantik? Tidak sama sekali” kata Agni, membuat Sivia kecewa
“Hei, lihat sekali lagi” kata Sivia
“Tidak Cantik Sama Se..Ka..Li”
“Lo gak pengen nyoba jurus itu buat Kak Iel?” tanya Ify pada Shilla
“Ya pasti gue coba dong” jawab Shilla mantap
“Makan, Makan, Makan” gumam Shilla
“Hyaaa! Kak Iel makan nasi itu!” girang Shilla
“Lo gila, Shill. Itu soalnya dia emang lagi makan. Gimana bisa disebut hipnotis?”
“Lo orang pada ngapain sihh?” Agni-pun ikut nimbrung
“Ini, metode ke-2” jawab Ify sambilnyengir dan memeprlihatkan buku yang kemarin
“Metode kuno dari bangsa Maya. Kita berkonsentrasi. Lihat ke orang yang disukai. Cobalah control pikirannya. Suruh dia patuhi perintah kita. Jika dia mengikuti pernitah kita. Itu artinya dia belahan jiwa kita” Agni menjelaskan dari buku itu
“(Ayo Kak, Lihatlah kesini, Lihatlah aku)” gumam Sivia
Dan akhirnya……..
“Hei! Kak Alvin melihatku!” teriak Sivia mengagetkan
“Siapa, Siapa Vi?” tanya Agni
“Bukan siapa-siapa. Hehe” jawab Sivia berbohong
“Lo pengen nge-hipnotis Kak Alvin?” tanya Shilla
“Hei, gila lo! Nggak lah” elak Sivia
“So, kenapa lo bilang buku ini Cuma omong kosong?” tanya Ify menyelidik
“Karena itu berisi kepercayaan dari banyak Negara” jelas Sivia menutupi kesaltingannya
“Lalu kenapa lo ikut-ikutan?”
“Ya, aku mengikutinya… OPSSSS!” kata Sivia sambil menutup mulutnya karena keceplosan
“Gausah di tutup-tutupin deh, Vi” kata Shilla
“Gue takut diejek” kata Sivia
“Don’t worry for that J” kata Ify
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
@PULANG SEKOLAH, HALAMAN SEKOLAH
‘Metode ke-3 berasala dari Skotlandia. Memeberi barang-barang yang disukai olehnya secara diam-diam. Dan tidak boleh ketauan. Jadi, dia akan tahu ada yang suka padanya’
BERSAMBUNGG ……………………….
Ancur parah nih, maaf kalo gak memuaskan. Kalo ada waktu entar malem di post lagi , gak janji tapi . hehe :D . yaudah deh segini dulu yaa . komentar dan jempol ditunggu J
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No Matter What Happen ! STAY STRONG (˘⌣˘)ε˘`)

Who's Me ??

Foto saya
Malang, Jawa Timur, Indonesia
want to know me well ? contact me @firdasafithri :)

Search

 

♡ LAUGH Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea