A Little Thing Called Love (ALVIA Version) - Part 1

@Museum Siam
Di museum Siam ini , Alvin sedang di wawancarai oleh beberapa murid SMA.
“Mengapa anda mengambil foto jenis ini ?” .
“Aku suka foto Close-Up karena, mereka membawa kita melihat sesuatu yang tidak bias dilihat secara lebar” .
“Ketika anda memotret foto Close-Up, bagian mana yang terpenting?”
“Kurasa bagian mata”
“(menoleh ke belakang) Permisi, bayiku sedang menangis”
“Tampan sekali” ucap seorang gadis ketika Alvin sedang mendiamkan bayinya
“Sayangnya sudah ada anak” ucap gadis lainnya
 “Apa kabar, anakku?. Kau pasti lapar. Kau terlihat sangat marah. Jangan marah.” Ucap Alvin di tempat lain
—————————————————————————————————————- ———————————————————————-
“SIAPAPUN KITA PASTI PUNYA SESEORANG YANG KITA SUKA SECARA DIAM-DIAM . SAAT KITA INGAT ORANG ITU KITA MERASA SEPERTI SESAK DI DADA. TAPI KITA TERUS MENYUKAINYA , WALAUPUN TIDAK TAHU DIMANA DIA SEKARANG”
“APA KABARNYA? TAPI DIALAH YANG MEMBUATKU SEPERTI INI”
“HAL KECIL YANG DISEBUT CINTA”
       ———————————————————————————————————————————————
# FLASHBACK ON #
Siang itu seorang cewek dan sahabat-sahabatnya yang baru saja pulang sekolah sedang menuju ke toko langganan mereka. Sesampainya disana, salah satu dari mereka langsung lari dan melihat kearah jendela toko itu. Ya, cewek itu memandangi seorang cowok tampan dengan sepeda motor merahnya.
“Oh, jadi kita kesini tiap hari karena ini?” ucap Shilla
“Apa maksudmu? Sepeda motornya aneh” kata gadis itu yang tidak lain Sivia
“HEI LIHAT DIA SANGAT CANTIK!!” sahabat-sahabat Sivia berteriak-teriak sambil mengeroyok wajah Sivia
“LIHATLAH DIA!!” kata mereka lagi. Mereka mengucapkannya pada cowok yang disukai teman mereka Sivia. Padahal itu sia-sia karena cowok itu tak akan mendengar mereka, karena mereka di dalam toko sedangkan cowok itu di luar toko, tepatnya di jalan.
“Dia sangat pintar, tidak heran kau suka padanya” kata Ify
“Apa kau sudah gila? Tidak seperti itu” elak Sivia

@PAGI HARI DI STASIUN
Sivia sedang menunggu seseorang di stasiun. Entah itu siapanya. Dia membawa nametag bertuliskan “JAMES BEAN”.
“Hey!” orang yang ditunggu Sivia datang dan melambaikan tangannya
“Good Afternoon” ucap Sivia sambil menjabat tangan orang itu. Sepertinya seorang turis.
“Follow Me!” ucap Sivia lagi

@RUMAH SIVIA
Ibu Sivia memiliki restoran sederhana dirumah itu.
“Ma, nasi goreng dan sarapan untuk meja ini” teriak Sivia pada Ibunya

@DAPUR RUMAH SIVIA
“Via, setelah layani meja itu pergilah ke pasar untuk mama ya?” kata Ibu Sivia
“Tentu” jawab Sivia
“Manisnya” ucap Ibu Sivia
“Bagaimana dengan sekolahmu, Vi?”
“Bagus. Aku masih bersama Shilla, Ify, dan Agni”
“Tidakkah kau bosan? Kalian terus bersama dari kelas 1”
“Dia tidak ada pilihan. Wajahnya jelek . Tidak ada yang mau dengannya” sahut Acha adik Sivia
“Teman adalah teman. Bukan karena tampang saja” nasehat Ibu mereka
“Tapi bukankah itu hal penting? Aku beruntung bisa secantik Ibu. Jika aku terlihat seperti Kak Via dan Ayah. Aku pasti kesulitan dapat pacar nantinya” kata Acha
Sivia dan Acha bertengkar
“Hei ! Stop ! Stop ! Kalian sudah besar tapi masih suka berkelahi. Acha, kau juga. Jangan bicarakan Ayah seperti itu. Jika Ayah tau, dia bias sedih karenanya” lerai dan nasehat sang Ibu
“Pergilah sana, Via”
“Ayah di Amerika, dia tak mungkin tau” ungkap Acha

@JALANAN
Sedang enak-enaknya Sivia berjalan, tiba-tiba ada seseorang melompat dari pohon mangga.
            “AAAAAAAAAAA !!!!!!!!”.
Sivia langsung menjerit, tapi setelah tau bahwa yang melompat adalah cowok yang ia sukai, ia tersenyum. Ternyata cowok itu tengah menyelamatkan kucing dari pohon mangga. Lalu si cowok menawari Sivia mangga yang ikut jatuh saat tadi ia terjun dari pohon.
“Mangga?”
            Sivia yang masih cengo menerimanya sambil tetap memakan es krimnya. Tetapi ia langsung cemberut saat melihat si cowok memberikan sisa mangganya ke seorang cewek.
            “Kau mau mangga?”
            ———————————————————————————————————————————————
@SEKOLAH
Sivia dan sahabatnya sedang ngobrol di pinggir lapangan. Mereka sedang mencoba peramalan cita menggunakan ebuah buku. Entahlah…
“Murid kelas 10 pintar semua”
“Ya. Kita disekolah wanita dari TK. Sungguh membosankan”
“Sudah selesai menghitungnya, fy?”
“Agni dapat 28”
“23-35.pria yang cocok untukmu adalah berkarakter pemimpin. Kau akan sangat hangat begitu juga dengan dia. Kak Cakka, pemimpin klub basket. Hmmmm”
“Shilla dapat 15”
“15-25. Pria yang cocok untukmu adalah tipe olahragawan”
“Jadi pastinya Kak Iel sebagai pemain basket”
“Cieeeeeee, Shilla. Kak Iel terus yang dipikirin”
“uuhhhhhh, apaan sih kalian?!”
“ihhh, dia bukan tipemu”
“Untukku pastinya seorang mafia”
“Ya, kau benar sudah sepantasnya, Ag. Kak Sion dia anaknya sedikit liar. Hahaha”
“Sivia dapat 30”
“Pria yang cocok untukmu adalah seorang penyuka seni”
“Siapa ya kira-kira?”
            ———————————————————————————————————————————————
@KELAS
Pelajaran Bahasa Inggris…..
            “Kenapa setiap pelajaran Bahasa Inggris kalian terlihat muram?” tanya Bu Okky si guru Bahasa Inggris
            “Gembiralah seperti jam istirahat” katanya lagi
            “Jangan senyum Sivia! Kau pintar dalam Bahasa Inggris. Tapi di pelajaran lain SO BAD. Dasar hitam!” ucapnya setengah mengejek pada Sivia  
            “Hari ini kita belajar vocab dan grammar. Dari lirik lagu. Bagikan lirik-nya.
Sementara Bu Okky sedang serius menerangkan Sivia dan sahabatnya malah bermain surat-suratan dan tidak konsen mengikuti pelajaran.
“Namanya Alvin, murid baru di kelas 10.tapi masa lalunya sungguh buruk. Dia pasti dikutuk”
“Benarkah?”
Bu Okky pun terus melanjutkan pelajaran. Mungkin ia tidak mengetahui bahwa ada beberapa muridnya yang tidak memperhatikan. Tapi akhirnya beliau memergokinya.
“Anak-anak dari kata “Inspiration”, huruf A diubah menjadi E. maka menjadi ”Inspire”. Anak-anak itu menjadi kata kerja” jelas Bu Okky
            “2 gadis keluar dari sekolah karenanya. Aku tidak percaya, jangan dekati dia”tulis Sivia di sebuah buku notes kecil
            “YOU KNOW????” teriak Bu Okky
            “YES” koor anak-anak di kelas
            “Temanku dulu satu sekolah dengannya” kata Shilla menjelaskan kepada Ify tentang murid baru itu.
            “Apa yang sedang kalian bicarakan?” tulis Bu Okky di selembar kertas, tujuannya untuk mengerjai Shilla dan Ify. Dan Shilla membalas kertas itu tanpa melihat siapa yang menulis di kertas itu. Dan akhirnya…..
            “ ITU URUSANKU. TETAPI AKU SEDANG MENGAJAR” balas Bu Okky di kertas itu lagi
            “hah, -TAPI AKU SEDANG MENGAJAR?-“ gumam Shilla dan Ify lalu menoleh dan mereka hanya cengar-cengir
            “SHILLA! STAND UP! YOU’RE THE INSPIRATION. Apa artinya?”
            “Ehm, aku adalah penginspirasi”
            “Yeah, benar kau adalah inspirasi!”
Tiba-tiba Bu Okky tersenyum saat melihat ada Pak Duta melewati depan kelasnya. Ya, Bu Okky memang naksir guru yang satu ini. Beliau menerangkan pelajaran sambil bergumam tidak jelas.
“Kau adalah inspirasi. Benar. Itu adalah hal yang harus kita, bahkan saya, aku cinta”
Sivia beralasan ingin ke kamar mandi padahal sebenarnya ia hanya ingin mengintip murid baru itu. Kak Alvin seniornya kelas 10 yang kelasnya di lantai atas.
BERSAMBUNG….
Ini part 1-nya . Maaf dan harap maklum kalo banyak kesalahan . Biasa lah aku kan penulis amatiran :D . Tunggu part selanjutnya yaa :) Makasih udah baca :)

Jumat, 21 Oktober 2011

A Little Thing Called Love (ALVIA Version) - Part 1

@Museum Siam
Di museum Siam ini , Alvin sedang di wawancarai oleh beberapa murid SMA.
“Mengapa anda mengambil foto jenis ini ?” .
“Aku suka foto Close-Up karena, mereka membawa kita melihat sesuatu yang tidak bias dilihat secara lebar” .
“Ketika anda memotret foto Close-Up, bagian mana yang terpenting?”
“Kurasa bagian mata”
“(menoleh ke belakang) Permisi, bayiku sedang menangis”
“Tampan sekali” ucap seorang gadis ketika Alvin sedang mendiamkan bayinya
“Sayangnya sudah ada anak” ucap gadis lainnya
 “Apa kabar, anakku?. Kau pasti lapar. Kau terlihat sangat marah. Jangan marah.” Ucap Alvin di tempat lain
—————————————————————————————————————- ———————————————————————-
“SIAPAPUN KITA PASTI PUNYA SESEORANG YANG KITA SUKA SECARA DIAM-DIAM . SAAT KITA INGAT ORANG ITU KITA MERASA SEPERTI SESAK DI DADA. TAPI KITA TERUS MENYUKAINYA , WALAUPUN TIDAK TAHU DIMANA DIA SEKARANG”
“APA KABARNYA? TAPI DIALAH YANG MEMBUATKU SEPERTI INI”
“HAL KECIL YANG DISEBUT CINTA”
       ———————————————————————————————————————————————
# FLASHBACK ON #
Siang itu seorang cewek dan sahabat-sahabatnya yang baru saja pulang sekolah sedang menuju ke toko langganan mereka. Sesampainya disana, salah satu dari mereka langsung lari dan melihat kearah jendela toko itu. Ya, cewek itu memandangi seorang cowok tampan dengan sepeda motor merahnya.
“Oh, jadi kita kesini tiap hari karena ini?” ucap Shilla
“Apa maksudmu? Sepeda motornya aneh” kata gadis itu yang tidak lain Sivia
“HEI LIHAT DIA SANGAT CANTIK!!” sahabat-sahabat Sivia berteriak-teriak sambil mengeroyok wajah Sivia
“LIHATLAH DIA!!” kata mereka lagi. Mereka mengucapkannya pada cowok yang disukai teman mereka Sivia. Padahal itu sia-sia karena cowok itu tak akan mendengar mereka, karena mereka di dalam toko sedangkan cowok itu di luar toko, tepatnya di jalan.
“Dia sangat pintar, tidak heran kau suka padanya” kata Ify
“Apa kau sudah gila? Tidak seperti itu” elak Sivia

@PAGI HARI DI STASIUN
Sivia sedang menunggu seseorang di stasiun. Entah itu siapanya. Dia membawa nametag bertuliskan “JAMES BEAN”.
“Hey!” orang yang ditunggu Sivia datang dan melambaikan tangannya
“Good Afternoon” ucap Sivia sambil menjabat tangan orang itu. Sepertinya seorang turis.
“Follow Me!” ucap Sivia lagi

@RUMAH SIVIA
Ibu Sivia memiliki restoran sederhana dirumah itu.
“Ma, nasi goreng dan sarapan untuk meja ini” teriak Sivia pada Ibunya

@DAPUR RUMAH SIVIA
“Via, setelah layani meja itu pergilah ke pasar untuk mama ya?” kata Ibu Sivia
“Tentu” jawab Sivia
“Manisnya” ucap Ibu Sivia
“Bagaimana dengan sekolahmu, Vi?”
“Bagus. Aku masih bersama Shilla, Ify, dan Agni”
“Tidakkah kau bosan? Kalian terus bersama dari kelas 1”
“Dia tidak ada pilihan. Wajahnya jelek . Tidak ada yang mau dengannya” sahut Acha adik Sivia
“Teman adalah teman. Bukan karena tampang saja” nasehat Ibu mereka
“Tapi bukankah itu hal penting? Aku beruntung bisa secantik Ibu. Jika aku terlihat seperti Kak Via dan Ayah. Aku pasti kesulitan dapat pacar nantinya” kata Acha
Sivia dan Acha bertengkar
“Hei ! Stop ! Stop ! Kalian sudah besar tapi masih suka berkelahi. Acha, kau juga. Jangan bicarakan Ayah seperti itu. Jika Ayah tau, dia bias sedih karenanya” lerai dan nasehat sang Ibu
“Pergilah sana, Via”
“Ayah di Amerika, dia tak mungkin tau” ungkap Acha

@JALANAN
Sedang enak-enaknya Sivia berjalan, tiba-tiba ada seseorang melompat dari pohon mangga.
            “AAAAAAAAAAA !!!!!!!!”.
Sivia langsung menjerit, tapi setelah tau bahwa yang melompat adalah cowok yang ia sukai, ia tersenyum. Ternyata cowok itu tengah menyelamatkan kucing dari pohon mangga. Lalu si cowok menawari Sivia mangga yang ikut jatuh saat tadi ia terjun dari pohon.
“Mangga?”
            Sivia yang masih cengo menerimanya sambil tetap memakan es krimnya. Tetapi ia langsung cemberut saat melihat si cowok memberikan sisa mangganya ke seorang cewek.
            “Kau mau mangga?”
            ———————————————————————————————————————————————
@SEKOLAH
Sivia dan sahabatnya sedang ngobrol di pinggir lapangan. Mereka sedang mencoba peramalan cita menggunakan ebuah buku. Entahlah…
“Murid kelas 10 pintar semua”
“Ya. Kita disekolah wanita dari TK. Sungguh membosankan”
“Sudah selesai menghitungnya, fy?”
“Agni dapat 28”
“23-35.pria yang cocok untukmu adalah berkarakter pemimpin. Kau akan sangat hangat begitu juga dengan dia. Kak Cakka, pemimpin klub basket. Hmmmm”
“Shilla dapat 15”
“15-25. Pria yang cocok untukmu adalah tipe olahragawan”
“Jadi pastinya Kak Iel sebagai pemain basket”
“Cieeeeeee, Shilla. Kak Iel terus yang dipikirin”
“uuhhhhhh, apaan sih kalian?!”
“ihhh, dia bukan tipemu”
“Untukku pastinya seorang mafia”
“Ya, kau benar sudah sepantasnya, Ag. Kak Sion dia anaknya sedikit liar. Hahaha”
“Sivia dapat 30”
“Pria yang cocok untukmu adalah seorang penyuka seni”
“Siapa ya kira-kira?”
            ———————————————————————————————————————————————
@KELAS
Pelajaran Bahasa Inggris…..
            “Kenapa setiap pelajaran Bahasa Inggris kalian terlihat muram?” tanya Bu Okky si guru Bahasa Inggris
            “Gembiralah seperti jam istirahat” katanya lagi
            “Jangan senyum Sivia! Kau pintar dalam Bahasa Inggris. Tapi di pelajaran lain SO BAD. Dasar hitam!” ucapnya setengah mengejek pada Sivia  
            “Hari ini kita belajar vocab dan grammar. Dari lirik lagu. Bagikan lirik-nya.
Sementara Bu Okky sedang serius menerangkan Sivia dan sahabatnya malah bermain surat-suratan dan tidak konsen mengikuti pelajaran.
“Namanya Alvin, murid baru di kelas 10.tapi masa lalunya sungguh buruk. Dia pasti dikutuk”
“Benarkah?”
Bu Okky pun terus melanjutkan pelajaran. Mungkin ia tidak mengetahui bahwa ada beberapa muridnya yang tidak memperhatikan. Tapi akhirnya beliau memergokinya.
“Anak-anak dari kata “Inspiration”, huruf A diubah menjadi E. maka menjadi ”Inspire”. Anak-anak itu menjadi kata kerja” jelas Bu Okky
            “2 gadis keluar dari sekolah karenanya. Aku tidak percaya, jangan dekati dia”tulis Sivia di sebuah buku notes kecil
            “YOU KNOW????” teriak Bu Okky
            “YES” koor anak-anak di kelas
            “Temanku dulu satu sekolah dengannya” kata Shilla menjelaskan kepada Ify tentang murid baru itu.
            “Apa yang sedang kalian bicarakan?” tulis Bu Okky di selembar kertas, tujuannya untuk mengerjai Shilla dan Ify. Dan Shilla membalas kertas itu tanpa melihat siapa yang menulis di kertas itu. Dan akhirnya…..
            “ ITU URUSANKU. TETAPI AKU SEDANG MENGAJAR” balas Bu Okky di kertas itu lagi
            “hah, -TAPI AKU SEDANG MENGAJAR?-“ gumam Shilla dan Ify lalu menoleh dan mereka hanya cengar-cengir
            “SHILLA! STAND UP! YOU’RE THE INSPIRATION. Apa artinya?”
            “Ehm, aku adalah penginspirasi”
            “Yeah, benar kau adalah inspirasi!”
Tiba-tiba Bu Okky tersenyum saat melihat ada Pak Duta melewati depan kelasnya. Ya, Bu Okky memang naksir guru yang satu ini. Beliau menerangkan pelajaran sambil bergumam tidak jelas.
“Kau adalah inspirasi. Benar. Itu adalah hal yang harus kita, bahkan saya, aku cinta”
Sivia beralasan ingin ke kamar mandi padahal sebenarnya ia hanya ingin mengintip murid baru itu. Kak Alvin seniornya kelas 10 yang kelasnya di lantai atas.
BERSAMBUNG….
Ini part 1-nya . Maaf dan harap maklum kalo banyak kesalahan . Biasa lah aku kan penulis amatiran :D . Tunggu part selanjutnya yaa :) Makasih udah baca :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No Matter What Happen ! STAY STRONG (˘⌣˘)ε˘`)

Who's Me ??

Foto saya
Malang, Jawa Timur, Indonesia
want to know me well ? contact me @firdasafithri :)

Search

 

♡ LAUGH Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea